37
Penerapan Jam Malam Dan PPKM Berhasil Tekan Covid, Ungkap Dinkes Anambas

Penerapan Jam Malam Dan PPKM Berhasil Tekan Covid, Ungkap Dinkes Anambas

Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Kepulauan Anambas menyatakan pemberlakuan jam malam dan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) terbukti efektif menekan jumlah kasus positif Covid-19.

Pernyataan itu disampaikan Kepala Seksi Penyakit Tidak Menular (PTM) Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Kepulauan Anambas, Erin Aprian, Skm Rabu, 2 Juni 2021.

“Iya betul, sudah terjadi penurunan kasus setelah diberlakukannya jam malam ini dan PPKM,” ujar Erin.

Dia menyebut, rekor tertinggi penularan Covid-19, sebelum pemberlakuan jam malam dan PPKM, terjadi pada Senin, 17 Mei 2021. “Tanggal 17 Mei itu, puncak tertinggi penularan, yaitu sebanyak 49 kasus, namun demikian, lonjakan itu terjadi, dikarenakan cairan reagen swab PCR di RSUD Tarempa sempat kosong, sehingga terjadi penumpukan sampel,” sebut Erin.

Menurutnya, pemberlakukan jam malam dan PPKM sangat efektif menekan penyebaran Covid-19, lantaran  adanya pembatasan aktivitas warga dari pukul 20.00 WIB hingga 04.00 WIB.

Di tempat yang sama, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Feri Oktafia, MPH, menambahkan saat ini tertanggal 1 Juni 2021, akumulasi jumlah kasus keseluruhan sebanyak 784 kasus dan terus mengalami penurunan hingga saat ini hanya tersisa 126 kasus.

“Kalau dari sisi keseluruhan terkait kasus covid-19 memang ada peningkatan terus, tapi itu pun peningkatannya tidak tinggi kalau dipresentase kan itu sekitar 1,6 persen,” jelasnya.

Feri menyebut telah terjadi penurunan sebesar 23,8 persen dari puncak penularan tanggal 20 Mei 2021 yakni sebesar 40,7 persen.

“Mulai tanggal 21 Mei lalu, kasus aktif sebanyak 252 jiwa tapi untuk sekarang tersisa 126 jiwa, jadi waktu tanggal 20 Mei presentasenya itu 40,7 persen sekarang 16,2 persen, jadi penurunannya sekitar 23,8 persen. Itu untuk penurunan kasus aktif,” urainya.

Baca Juga :  Turis Asal Denmark Berikan Bantuan Proyektor Ke SMP Negeri 2 Mengkait

Ia juga tidak menampik jika penurunan itu merupakan salah satu efek dari diberlakukannya jam malam. “Itu salah satu efek dari diberlakukannya jam malam,” tutup dia.

 

Feri menyebut telah terjadi penurunan sebesar 23,8 persen dari puncak penularan tanggal 20 Mei 2021 yakni sebesar 40,7 persen.

“Mulai tanggal 21 Mei lalu, kasus aktif sebanyak 252 jiwa tapi untuk sekarang tersisa 126 jiwa, jadi waktu tanggal 20 Mei presentasenya itu 40,7 persen sekarang 16,2 persen, jadi penurunannya sekitar 23,8 persen. Itu untuk penurunan kasus aktif,” urainya.